KontrasNews.My.id -- Sulawesi/Morowali,Sudah Menjadi Perbincangan hangat Kedok Kebusukan Rezim nya Bakal Terkuak,Bandara yang Hilang dari Kontrol Negara Republik Indonesia,ada apakah Gerangan Muncul juga dari Catatan Sejarah Singkat belum ada Proyek Strategis mengunakan APBN kebobolan,Tetapi Anehnya Mengapa Semuanya Pejabat Publik Diam dan Bungkam,
Awalnya Saya selalu percaya bahwa Indonesia ini negara yang Kuat Yang Akhirnya Kecolongan Sungguh Aneh dalam arti kejutan bisa muncul dari tempat yang tidak pernah kita duga masa depan Bangsa Indonesia berada di Tangan Presiden RI Ke-8 H.Prabowo Subianto BerJanji Akan Bongkar kebobrokan moral Pejabat Publik begitu juga sebaliknya Memberantas Praktek Mafia Koruptor di Indonesia yang menyusahkan Seluruh Rakyat Indonesia.
Kutipan Dalam Pidatonya Presiden Prabowo, menjadi Sorotan Tajam Publik dan Masyarakat Indonesia menagih janji tersebut,Terkejut nya Presiden Prabowo Subianto ketika melihat kondisi Pemimpin Negeri sebelumnya,ada kebohongan mereka kian Terbongkar Kedok Kebusukan Prilaku sikapnya mulai ketahuan Satu-Persatu terlihat jelas ada Permainan politik berbahaya,
Mengapa harus ada Negara dalam Negara? Akhirnya terjawab Siapakah Orang yang terkontaminasi Aktek-aktek Asing Selama ini, Sehingga Seluruh Rakyat Indonesia Sengsara dan banyak yang miskin,kali ini terbukti dengan kebongkar nya Oknum Pejabat Publik oleh,Satuan TNI-AD Prajurit Terbaik Bangsa Indonesia,Tetapi kejutan kali ini agak terlalu jauh.Karena yang hilang bukan cuma data file.Bukan pula kapal patroli,Melainkan Praktek Mafia Koruptor Terbongkar Kedok Semuanya.
Terbongkar Yang hilang adalah sebuah bandara.Dan ironisnya:bandara itu diresmikan secara resmi pada era Presiden Jokowi.banyak Kejanggalan mulai Terkuak Misteri kebohongan Nya, Padahal Kala itu sebagai Digunting pitanya.Difoto. Diliput media lokal.Semua tampak normal kecuali satu hal kecil yang terungkap belakangan:
Perintah Tegas Presiden Prabowo kepada Syafri Syamsudin Bongkar Semuanya Kebusukan Elite Politik yang permainkan Birokrasi serta administrasi Dokumen Negara,"Jangan Sampai ada Negara Dalam Negara," Negara tidak hadir di situ.Anehbya hilang nya Empat Instansi Penting Yakni:(1)Tidak ada Bea Cukai.(2)Tidak ada Imigrasi.(3)Tidak ada AirNav.(4)Tidak ada otoritas Republik Indonesia.
Padahal,Bandara itu beroperasi 6 tahun, berjalan mulus tanpa terdeteksi menerima pesawat,mengangkut manusia, mengangkut barang, dan semuanya berjalan mulus di dalam wilayah NKRI, tapi di luar pengawasan NKRI.
Ibarat kata,Seperti rumah besar yang pintunya terbuka, lampunya nyala, tapi pemilik rumah tidak pernah tahu siapa saja keluar masuk setiap malam.
Aneh tapi nyata Negara Indonesia sudah terindikasi terpecah belah banyak Pihak melanggar aturan U.U.D 1945, Lambang Negara Indonesia yang 5 Butir Sila dari PANCASILA Dan juga Semboyan Bhineka Tunggal Ika, Yang Anehnya lagi Satuan Tugas TNI-AD telah Menemukan Bandara itu,ini bukan kementerian.Bukan juga pemda,dan Akhirnya Bukan lembaga pengawas DPR RI dan DPR Daerah Sungguh Luar Biasa Anehnya Peristiwa itu.
Saya, Memerintahkan Satuan Tugas TNI-AD KOPASSUS gabungan untuk menjaga keutuhan NKRI Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia maka secara Transparan dan informasi Berita masuk terupdate resmi Yang menemukan adalah Satuan Tugas Inti TNI-AD, Akhirnya Terkuak,Kala itu TNI,Saat sedang “latihan”.
Latihan komando gabungan TNI di Morowali awalnya terdengar seperti acara rutin.Sampai kita tahu lokasi latihannya adalah bandara milik PT IMIP.Dan skenarionya adalah perebutan pangkalan udara.Ternyata,skenario itu bukan drama.Itu cermin dari kenyataan.
Karena TNI menemukan fakta bahwa bandara yang selama ini digunakan sebagai pintu logistik industri nikel terbesar di Indonesia itu tidak memiliki otoritas negara sama sekali.
Bahkan Dandim pun disebut tidak bisa seenaknya masuk.Di titik inilah Menhan Safri Samsudin mengeluarkan kalimat yang langsung menjadi headline: “Tidak boleh ada negara di dalam negara.”
Nadanya bukan nada pidato formal.itu nada orang yang benar-benar marah.Mari kita jujur.Bandara itu dibangun dan diresmikan di era Jokowi.Perizinannya dikeluarkan pada masa Jokowi.Kawasan IMIP berkembang pesat pada masa Jokowi.
Pejabat-pejabat pusat dan daerah berkali-kali datang ke sana pada masa Jokowi.Satu menjadi Sorotan Tajam Publik Adapakah Gerangan Pejabat Publik di Era Presiden Jokowidodo alasan,Apakah ada kaitannya dengan komunis akan memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia?
Baru kali ini terungkap Misteri Fakta Nyata ada negara dalam Negara di Indonesia Tentunya Pejabat Publik di Morowali Sulawesi bisa Menjawab Teka-teki Penipuan terhadap Publik tentunya Trasparan ke seluruh Rakyat Indonesia Dan…Selama Enam tahun itu,Anehnya lagi tak ada Bea Cukai masuk.lalu Tak ada Imigrasi hadir bahkan Tak ada AirNav mengawasi.
Realita Fakta nya,Mengapa Semuanya dibiarkan berjalan seperti wilayah Otonom atau lebih tepatnya,seperti kawasan eksklusif industri asing yang Sengaja melarang Pendapatan ke Negara Indonesia di Atur seperti.bakal ada Dugaan nya mengkudeta Jabatan posisi Presiden Prabowo Subianto,Hal ini Patut di Selidiki menyeluruh melalui Proses Tindak Tegas Satuan BIN dan BAIS terkhusus dari TNI-AD KOPASSUS sebagai Tim Terbaik milik Negara Indonesia.tidak ada campur tangan Polri bersifat Secret Silent Rahasia hanya laporan resmi ke Presiden RI Prabowo Subianto.
Pertanyaannya mencolok:Negara benar-benar tidak tahu?Atau negara pura-pura tidak tahu?Dua-duanya menyakitkan.Karena keduanya menunjukkan lubang besar di jantung kedaulatan,Dari sisi pertahanan, risikonya jelas seperti matahari siang bolong:
1. Keluar-masuk barang tanpa diawasi.Apa yang sebenarnya dibawa keluarBenarkah hanya nikel?Atau ada mineral lain yang nilainya jauh lebih mahal?
2. Keluar-masuk orang tanpa imigrasi.Siapa saja yang datang dari Tiongkok selama ini?Berapa banyak?Masuk dengan identitas apa?
3. Bandara tanpa negara sama dengan pangkalan tanpa batas.Apapun bisa masuk:drone, modul pengintai, perangkat elektronik perang, bahkan bahan berbahaya.
4. Posisinya dekat ALKI.,Dekat jalur strategis tempat kapal selam negara-negara besar mondar-mandir.Bayangkan punya titik buta seperti ini di peta pertahanan kita.Bandara tertutup tanpa negara adalah undangan bagi ancaman.Bukan hanya ancaman ekonomi.Tapi ancaman geopolitik.Yang paling memilukan adalah ini:
Bandara itu bisa berjalan bebas bertahun-tahun karena negara terlalu sibuk lupa menjaga kedaulatan Rakyat Indonesia yang Selalu Alasan nya terlalu muluk-muluk mampu mengakomodir investor.Kita terlalu ingin dianggap ramah investasi.Terlalu ingin dianggap fleksibel.Terlalu ingin dianggap “mudah diajak kerja sama”.
Lama-lama lupa bahwa ramah bukan berarti tunduk.Dan fleksibel bukan berarti menyerahkan kedaulatan.Ketika negara diam terlalu lama, diam itu berubah menjadi setuju.Dan setuju itu berubah menjadi kebiasaan.
Di Sinilah Prabowo dan Safri memutus rantai itu.,Operasi TNI yang semula bernama “latihan”membongkar kenyataan yang tidak pernah mau disentuh rezim sebelumnya.Perintah Presiden jelas:(1)TNI harus hadir.(2)Negara harus masuk.(3)Bandara itu harus dinormalisasi.
Ini bukan lagi show of force dan ini Warning bagi Seluruh Rakyat Indonesia dan juga Presiden RI Ke-8 H Prabowo Subianto Ini adalah show of sovereignty.Pesan ditujukan kepada Para Penghianat Bangsa Indonesia dan Juga Berimbas kepada Seluruh Rakyat Indonesia,ada yang Coba-coba merusak keutuhan NKRI, Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia,ini Penjelasan REALnya Presiden Prabowo,Waspadai Segera,Mereka itu Antek-anteknya Asing yakni:
(1)perusahaan,(2)para backing,(3)para oknum,(4)para pensiunan jenderal yang duduk sebagai komisaris,dan(5)seluruh oligarki tambang yang merasa bisa punya “wilayah kerajaan”sendiri.",Oh my good atau OMG",Morowali hanyalah pintu pertama.Jika satu bandara bisa lolos,ini di Waspadai Segera Usut Tuntas dan Segera Proses Hukum Pelaku nya Sampai ke Akarnya,Tegas Prabowo.
Maka berapa pelabuhan privat yang juga “mirip”?Berapa gudang logistik yang tak pernah diperiksa aparat?Berapa jalur laut yang sudah dipasangi sensor bawah laut milik asing tanpa kita tahu?Pertanyaannya bukan “apakah masih ada”.Pertanyaannya adalah berapa banyak.
Bandara di Morowali yang diresmikan pada era Jokowi ini telah menjadi alarm keras bahwa kita telah lalai.Artinya Lalai bukan karena tidak mampu,tetapi karena terlalu lama nyaman dengan kompromi.
Prabowo datang membawa garis merah: terkhusus kedaulatan tidak boleh dinegosiasikan,hati-hatilah terhadap Kekuatan Seluruh Rakyat Indonesia,Tegas nya Presiden Prabowo Subianto.
Liputan:*DendyC--Tim Redaksi Media-C45T*


