Akibat Minta,"Jatah Preman’,Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka Kasus Pemerasan,Hidup Tak Bersyukur,"Ucapan Janji Manis,Tamak Jabatan dan Takabur Akhirnya Lengser di Kursi Kekuasaan

KontrasNews.My.id -- Riau/Pekanbaru, Sungguh Mirisnya,Ibarat Pepatah,",Sudah Manjat,Akhirnya Jatuh,kena timpa tangga",Nasib yang di alami Gubernur Riau Abdul Wahid berakhir mendekam di Jeruji besi/Penjara KPK-RI Jakarta.Karena Terkuak ada Praktek Jatah Preman(Japrem) yang di lakukan nya,Apalagi termasuk kasus Proyek Strategis di Kota Pekanbaru,Riau.

Setelah Konferensi Pers yang di Gelar KPK-RI,mendapatkan Cukup Alat Bukti Fakta yang Mengarah Pada Gubernur Riau Abdul Wahid langsung di Tetapkan Tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).info Kamis(06/11/2025).

Hal itu,Sesuai Pernyataan Resmi Wakil Ketua KPK-RI Johanis Tanak secara Terbuka ke Publik,"menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka kasus dugaan korupsi yang berkaitan dengan praktik pemerasan di lingkungan Pemerintah Provinsi(Pemprov)Riau untuk tahun anggaran 2025".

Abdul Wahid di Tetapkan Tersangka Setelah Pemeriksaan Terhadap Ucapan dirinya,dan juga dari hasil Keterangan mereka para Tersangka dari Dinas PUPR Kota Pekanbaru,dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta,Rabu (4/11/2025) Kemarin.

Dalam kegiatan itu hadir Wakil Ketua KPK Johanis Tanak,Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu,serta Juru Bicara KPK Budi Prasetyo.

Abdul Wahid tampil bersama dua orang lain yang juga menjadi tersangka dalam kasus yang sama berdiri di belakang Secara Transparan mengunakan Rompi Berwarna Orange dan Terborgol tangannya,Siaran langsung Live streaming Rekan Media Massa yang hadir.

",Ia, tampak mengenakan rompi oranye khas Tahanan KPK dengan tangan diborgol.",hal itu di Saksikan secara langsung ke Publik.

Penetapan Tersangka langsung sontak tersebut menjadi Sorotan Tajam Publik dan bagi kalangan ASN serta  Masyarakat Riau di Wilayah Provinsi Riau,Secepat Kilat langsung Virall Video beragam komentar pedas' muncul di akun Tiktok,Snack Video maupun Instalgram  seluruh media Sosial (MedSos)Viral 

Di kutip Akun X media Sosial,"Ungkapan bahwa,"Gubernur Riau Abdul Wahid tak bersyukur karena keberhasilan dan kekayaan yang dimiliki nya,"

Orang terbodoh akibat ulahnya Rakus dan Tamak Jabatan posisi karier nya berakhir di Jeruji besi KPK-RI."Terang Akun X.

Sehingga beragam komentar pedas lain nya pun' bermunculan di Sosial Media(Sosmed) berdasarkan Hasil keterangan resmi Beberapa(ASN) aparatur sipil negara Akibat  Kerap kali,Minta,"Jatah Preman’,(Japrem)

Gubernur Riau Abdul Wahid langsung Tersangka Kasus Pemerasan,"Hidup Tak Bersyukur,"Ucapan Janji Manis,Tamak Jabatan dan Takabur Akhirnya Lengser di Kursi Kekuasaan,bermunculan Sindiran kekecewaan Masyarakat Riau tersebut Versi Akun X Sumber MedSos.

Segelintir Penilaian Masyarakat Riau,Wahid...Tu Sudah Terlena Jabatan dan Kekuasaan,Seharusnya,Abdul Wahid(AW)mengingat perjalanan hidupnya penuh lika-liku sebelum terjun ke dunia politik.Sudah ada Septy dan Antisipasi terjadinya hal merugikan hajat hidup orang banyak dan tak akan mengecewakan masyarakat Riau.

",Sebelum dikenal sebagai pejabat,Abdul Wahid diketahui pernah bekerja sebagai cleaning service dan kuli bangunan."

Ia,dikenal sebagai seorang Lelaki yang banyak omongan Janji,Ujar Nitizen'S,meniti karir politik dari bawah hingga akhirnya duduk sebagai anggota DPR RI dan kemudian dipercaya menjabat sebagai Gubernur Riau tentunya bukan hal yang mudah teraih.

Di ketahui,Abdul Wahid kelahiran Dusun Anak Peria,Indragiri Hilir,Pada tanggal 21 November 1980 itu berasal dari keluarga petani sederhana.

Sejak kecil,ia sudah terbiasa membantu orang tuanya di sawah dan kebun untuk mencukupi kebutuhan keluarga.terang Masyarakat di kampung nya.

Namun dalam kondisi Kehidupan yang serba terbatas membentuk semangat kerja keras dan tekad kuat dalam dirinya.memacu untuk masuk ke kancah politik beberapa tahun lalu.

Sesuai keterangan NaraSumber lain Rekan nya tak menyangka bisa terjadi Wahid terjaring OTT,Padahal kala itu dirinya (Wahid)"Untuk membiayai kuliahnya di Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau,ia rela bekerja sebagai cleaning service dan kuli bangunan.

Perjuangan tersebut sempat membuatnya dikenal sebagai sosok yang gigih berjuang dan pantang menyerah dalam mengubah kondisi nasib hidup nya hingga menjadi orang no satu di provinsi Riau sebagai Gubernur Riau --Red.

Namun sangat di sayangkan,Dirinya Silau akan Ketamakan harta kekayaan dan Tahta jabatan yang  kini,menjerat dirinya sendiri dengan metode (Japrem),Jatah Preman Kerap kali di lakukan Wahid selama menjabat.

 Sehingga,perjalanan panjang Karier nya yang pernah ia tempuh justru tercoreng dan Sia-sia akibat kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.

",Sudah Manjat Tinggi,Akhirnya Jatuh,Kena timpa tangga kan",itulah buah hasil yang didapat kan nya.

Beredar luas Informasi KPK-RI berhasil lakukan Operasi Tangkap Senyap, (OTT)Operasi Tangkap Tangan,Pada 3 November 2025,"KPK telah mengkonfirmasi bahwa Abdul Wahid ditangkap bersama Sembilan orang lainnya dalam operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Riau.

Dari hasil pemeriksaan awal,KPK menemukan adanya dugaan praktik jatah tertentu untuk kepala daerah terkait penambahan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyebut pola tersebut menyerupai sistem jatah preman di lingkungan proyek pemerintahan Riau.

“Terkait dengan penambahan anggaran di Dinas PUPR tersebut,kemudian ada semacam jatah preman sekian persen untuk kepala daerah.Itu modus-modusnya,”Ujar Budi Prasetyo.

Kasus ini menjadi perhatian publik luas karena menunjukkan bagaimana perjalanan seseorang dari bawah tidak selalu menjamin sikap bersih saat berada di tampuk kekuasaan.akhirnya lengser jatuh ke bawah dan terpuruk akibat ulahnya terlalu Rakus dan Tamak Jabatan maupun kekayaan materil.

Informasi Terbaru,hampir Jatah Preman (Japrem) yang di lakukan nya Berkisar Rp 7 Milyar rupiah,menurut keterangan para Saksi kepala Dinas dan OPD di provinsi Riau.

Kini,Proses hukum terhadap Abdul Wahid menjadi Ultimatum terhadap pejabat publik,Setelah tertangkap Gubernur Riau,kini bagi Walikota dan Bupati di Seluruh Wilayah Provinsi Riau, Segera berbenah diri,sebagai ujian serius bagi Masyarakat Riau,karena KPK-RI tetap berkomitmen pemberantasan korupsi di Indonesia harus di basmi.

Sesuai Laporan Masyarakat Riau lengkap Data File dan hasil dari Audit BPK RI Kami,terus menerus memantau para pejabat Publik tentunya yang melakukan Pelanggaran hukum seperti,praktek Rasuah dan gratifikasi Anggaran Negara APBN dan APBD Daerah masing-masing.

KPK -RI akan terus memantau,Termasuk menelusuri Aktivitas Proyek Strategis di Riau,Apakah sudah Sesuai Aturan Prosedur Hukum maupun undang -undang nya berikut juga Menjalankan Amanat Presiden Prabowo Subianto yang BerJanji ke Seluruh Rakyat Indonesia,"Akan MemBERANTAS Oknum Pejabat PUBLIK yang KORUPTOR".

Liputan:*Dendi/Tim Redaksi Media-C45T*


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

PT.KONTRAS NEWS COM AHU-:036739.AH.01.30.Tahun 2022 Website: www.kontrasnews.my.id*Email:kontrasnews162@gmail.com*No Contak /telpon Pimprus:081365935145 Pimpred:082233633233 Admin:086381085906