Presiden Prabowo Segera Copot LBP,"Mulai Sok Mengatur Langkah Presiden,"ini jelas Bisa Ancaman Negara dan merusak Reputasi Citra,"Kepercayaan Publik

KontrasNews.My.id -- Jakarta,Presiden terpilih Prabowo Subianto disarankan untuk segera mencopot Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dari posisinya,terutama jika LBP dinilai masih membawa gaya "terlalu mengatur" yang dominan seperti di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).Rakyat Mulai Gerah dan meminta ketegasan sang presiden RI Prabowo Subianto untuk segera mencopot jabatan LBP,hal ini berdampak Bisa merusak Reputasi Citra presiden,Senin(3/11/2025)

Tak Tanggung -Tanggung,Seluruh Rakyat Indonesia menyoroti Sikap LBP yang Sok Emosi Merasa paling Benar selama jadi menteri di dua periode presiden ke-7 dan era presiden Prabowo Ke-8 dan hal ini banyak di kecam Masyarakat Indonesia di era globalisasi maupun Digitalisasi Semakin maju, Rakyat Indonesia Menilai LBP dapat merusak Reputasi Citra presiden RI Prabowo Subianto yang berjanji akan memberantas Praktek Mafia Koruptor di Indonesia 

Termasuk juga,LBP sudah berani melangkahi batasan wewenang diri nya sebagai menteri harus tunduk Perintah Presiden Prabowo,namun Sungguh Luar Biasa Parahnya,ada Imbauan terkesan signal Ancaman ini mencuat setelah LBP yang sempat menjabat Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN),secara terbuka Sok berani mengatur sang Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengabaikan desakan organisasi buruh terkait kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di Seluruh Indonesia.

Tanggapan Seluruh Rakyat Indonesia mulai Bereaksi.Sikap LBP,Ini jelas bisa merusak Reputasi Citra Presiden Prabowo di mata Seluruh RAKYAT INDONESIA,Terhadap Pernyataan Luhut Binsar Panjaitan(LBP),ini tentu saja mendapat tanggapan Keras dari Rakyat Indonesia dan juga Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto.Satyo menilai pandangan LBP berpotensi menjadi Satu Ancaman Negara Indonesia Sebagai beban bagi pemerintahan baru.di Era Presiden Prabowo Subianto yang PRO RAKYAT INDONESIA.

"Jangan dianggap Prabowo ini mau disamakan di era Jokowi yang menganggap kelas pekerja itu cuma beban dalam sistem perekonomian nasional," kata Satyo kepada Rekan-rekan Media di jakarta,pada hari Senin,20 Oktober 2025.lalu.

Satyo menilai, Presiden Prabowo melihat ketenagakerjaan merupakan variabel penting dalam pertumbuhan ekonomi. Apalagi, Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.

"Jadi Luhut harus paham, Prabowo ini bukan kayak Jokowi. Dia paham dalam sistem perekonomian ini, salah satu yang sektor paling penting itu ketenagakerjaan. Kalau ketenagakerjaan kondusif, produktivitas meningkat, ekonomi berputar, pertumbuhan ekonomi terjadi," terang Satyo.

Untuk itu,Satyo menyarankan agar Luhut diam daripada mengeluarkan pernyataan seolah-olah bisa mengatur-ngatur presiden.

Lebih Mirisnya,Sempat Viral Video nya pernyataan resmi LBP,"Ancam -Ancam Rakyat dan Masyarakat Indonesia,bahwa seakan dirinya berjasa kepada Rakyat," padahal Rakyat mengetahui adanya, perusahaan PT Toba dll Selama menjilat ke presiden ke-7 dirinya menyusahkan Seluruh Rakyat Indonesia.

Termasuk juga ulah seluruh Tudingan kebobrokan LBP Terkait persekongkolan Mega Proyek Croom Book dan proyek kereta cepat Whoose antara LBP dan Jokowi terkuak kasus perkara dugaan korupsi yang terbongkar Kedok Kebusukan Prilaku sikapnya di rezim Jokowi,bahkan informasi Berita nya sudah di tetapkan tersangka koruptor  oleh KPK-RI yang selalu menyusahkan Seluruh Rakyat Indonesia.

"Lebih baik diam atau presiden saya sarankan ya, segera aja pecat Luhut, ganti dengan orang yang lebih punya visi yang sama dengan presiden. Jangan menjadi beban buat pemerintahan Prabowo. Lagipula orang ini sudah kedaluwarsa lah, mau ngapain dia lagi gitu loh, jangan ganggu pemerintahan baru lah,sudah selesai dia, berperiode-periode," pungkas Satyo.

Liputan:*Tim Redaksi Media-C45T*

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

PT.KONTRAS NEWS COM AHU-:036739.AH.01.30.Tahun 2022 Website: www.kontrasnews.my.id*Email:kontrasnews162@gmail.com*No Contak /telpon Pimprus:081365935145 Pimpred:082233633233 Admin:086381085906