KontrasNews.My.id --Sibolga,Kisah Fitnah Terakhir di Masjid Sibolga,Sungguh Kisah Tragis Arjuna Tamaraya(21)Tahun yang di alami Sang Musafir muslim yang Dianiaya hingga Tewas tepat nya di Tanggal 31 Oktober 2025 lalu,menjadi Sorotan Tajam Publik Mendesak Pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan Arjuna terakhir menyayat hati Masyarakat Indonesia dan kesedihan hati sang Ibunda nya.
Kisah nyata dan memilukan yang di alami oleh lelaki bernama Arjuna,Tak Patut di maafkan bagi pelaku nya, padahal Arjuna hanya musafir,"Aku mencari teduh dari badai,"namun disambar kegelapan hati manusia, ulasan ini di relies karena sang Ibunda membacok artikel surat terakhir sang Anaknya Arjuna pada Kamis(04/12/2025).
Berawal dari Tragedi yang di alami Arjuna terakhir menyayat hati Seluruh Umat Muslim Islam Sedunia,Tim gabungan kepolisian dari Polres Sibolga kembali menangkap dua pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap mahasiswa Arjuna Tamaraya (21) di halaman Masjid Agung Sibolga.Total, lima orang ditangkap terkait penganiayaan itu.
Pelaku ditangkap di dua lokasi berbeda di Kota Sibolga pada Senin,3 November 2025.
"Iya. Lima pelaku sudah diamankan," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Sibolga, AKP Suyatno,Selasa (4/11/2025) Kemarin.
Diungkapkan Suyatno, 2 pelaku yang baru ditangkap masing-masing berinisial REC alias R (30) dan CLI alias I (38). Kini keduanya sudah ditahan di Polres Sibolga untuk pemeriksaan lanjutan.
"REC diamankan saat bersembunyi di dalam rumah warga (tidak jauh dari Masjid Agung Sibolga) dan CLI diserahkan pihak keluarganya ke Polres Sibolga untuk dilakukan proses penyidikan," ungkapnya.
Sebelumnya Polres Sibolga terlebih dahulu mengamankan 3 pelaku, yakni ZPA alias A (57), HB alias K (46) dan SS alias J (40). Pertama 2 tersangka,ZPA dan HB ditangkap di Jalan Diponegoro Kelurahan Pasar Belakang Kecamatan Sibolga Kota,Kota Sibolga,beberapa jam setelah penganiayaan.
Pelaku ketiga ditangkap adalah SS alias J (40), pada Sabtu sore, 1 November 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. SS ditangkap tim gabungan polisi dari Polres Sibolga saat hendak melarikan diri ke arah ke Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Sempat memohon kepada kelima orang tersebut,"Aku hanya ingin perlindungan.Malam itu, takdirku ditulis dengan air mata langit dan dingin yang menusuk tulang."Sempat memohon ampunan dan meminta maaf tetapi takdirnya berkata lain,Aku,Arjuna, seorang anak rantau sederhana,hanya ingin menumpang istirahat di tempat yang paling kudamaikan Masjid ke Agungan tempat Allah Swt.
Lalu,mereka datang.berjumlah Lima bayangan gelap yang tak mengenal belas kasih. Sebuah tuduhan keji katanya Arjuna mencuri kotak amal dilempar,memecah damai yang rapuh.
Sempat memohon mengucap kata,Demi Allah,aku hanya berlindung dari hujan !! Namun, prasangka itu adalah palu godam.Pukulan, tendangan, tubuhku diseret di lantai suci.Teriakan tak ada Pengampunan akan terakhirku hilang ditelan hujan,dan Napas terakhirku terlepas di tempat yang seharusnya menjadi kemuliaan Allah Swt.
Akibat kejadian itu malam terakhir bagi Arjuna menjadi saksi kesucian,bukan kekejaman umat sesama muslim bisa menjadi pembunuhan Sadis.
Apa Karna 5 orang yang tidak punya hati itu sehingga satu Sibolga sirna kebaikan adanya tempat pesantren purba yang di banggakan hilang sekejap mata menjadi kemungkaran pelaku pembunuh sadis dan Kejam yang di alami Almarhum Arjuna sang anak perantau.
Info terkini pihak kepolisian telah menangkap Pelaku pembunuhan Arjuna dan di lakukan gelar perkara,Semoga ini jadi pengingat kita semua Karna masjid tempat yg suci bukan untuk memfitnah,menganiaya apalagi membunuh
Surat Arjuna terakhir menyayat hati dan jiwa yang terpisah dari raga nya ketika almarhum Arjuna,menghembuskan nafas terakhirnya,Maafkan Arjuna Tidak Bisa Pulang, Bu": Kisah Pilu Kematian di Rumah Allah Swt salah satu Mesjid di Sibolga
Bu,seandainya Arjuna bisa bertemu Ibu sekali lagi...
Bu, maafkan Arjuna tidak bisa pulang. Malam itu... malam terakhir Arjuna di dunia ini, rasanya sakit sekali, Bu. Bukan hanya sakit fisik, tapi sakit karena Arjuna merindukan Ibu.
Arjuna sedang dalam perjalanan jauh,Bu. Udara dingin sekali saat itu. Arjuna masuk ke Masjid Agung Sibolga, niatnya hanya satu: shalat, lalu istirahat sebentar di tempat yang aman sebelum melanjutkan perjalanan esok hari. Arjuna betul-betul kelelahan,Bu.
Arjuna sempat tertidur pulas karena lelah, Bu. Lalu, tiba-tiba Arjuna dibangunkan oleh sebuah bentakan. "Hei! Jangan tidur di sini!" Arjuna kaget, Bu. Arjuna bilang Arjuna hanya musafir yang sedang istirahat.
Tidak lama setelah itu,datang lagi orang lain.
Bukan hanya satu,Bu,tapi beberapa orang. Mereka tidak suka Arjuna ada di sana. Mereka bilang Arjuna mengotori tempat suci.
Bu,mereka memukuli Arjuna.
Mereka memegang kerah baju Arjuna, menyeret Arjuna keluar.Arjuna berusaha melawan, tapi tenaga mereka terlalu banyak. Di sana, di teras masjid, mereka memukuli Arjuna berkali-kali, menendang, dan menginjak Arjuna. Kepala Arjuna sakit sekali, Bu. Arjuna sempat terbentur anak tangga waktu diseret.
Saat Arjuna sudah jatuh, Bu... saat Arjuna sudah tidak bisa berbuat apa-apa, salah satu dari mereka mengambil sesuatu dan melemparkannya ke kepala Arjuna. Gelap, Bu. Setelah itu, semuanya terasa gelap, dingin, dan sunyi. Arjuna hanya ingat rasa sakit yang luar biasa di kepala.
Yang terakhir Arjuna rasakan adalah... mereka mengambil sedikit uang yang Arjuna punya di saku celana. Hanya sepuluh ribu, Bu. Setelah itu, mereka pergi, meninggalkan Arjuna terkapar sendirian.
Arjuna dibawa ke rumah sakit, Bu. Arjuna tahu Ibu selalu mengajarkan untuk kuat. Arjuna sudah mencoba, Bu. Arjuna sudah berusaha bertahan, tapi luka ini terlalu berat.
Bu, jangan sedih ya.Arjuna sudah tidak sakit lagi sekarang.Arjuna tahu Ibu pasti bangga karena Arjuna meninggal di tempat yang suci, dekat rumah Allah.
Jaga diri baik-baik ya, Bu. Arjuna pamit. Arjuna sayang Ibu, sangat sayang. Sampai jumpa di Surga-Nya.
Anakmu,Arjuna.Inilah Pesan Moralitas bermakna Tauladan terbaik sebagai anak terhadap Ibunda nya yang berbakti semasa hidupnya.Sungguh Perih terasa membaca Surat terakhir Almarhum Arjuna,Saat di baca Sang Ibunda,Mirisnya Nasib Ibunda yang di tinggal seorang anak yatim piatu tanpa ada mengeluh sebagai tulang punggung keluarga nya.
Liputan:*Dendy©--Tim Redaksi Media-C45T*











